Penyimpanan 210 Juta Vaksin Dilakukan Oleh Negara Inggris

Inggris ada di lajur untuk menyimpan sampai 210 juta vaksin cadangan virus corona pada akhir tahun ini. Penyimpanan vaksin covid19 ini bertujuan untuk stock agar menjaga – jaga disaat muncul nya atau meningkatnya penyebaran covid19 di Inggris.

Penekanan bertambah pada pemerintahan untuk melakukan perbuatan semakin banyak untuk menolong beberapa negara. Dimana sejumlah kecil dari komunitas mereka sudah mendapatkan suntikan pertama. Ingat jika Inggris melawan pengabaian sementara hak kekayaan cendekiawan untuk vaksin Covid19. Yang bakal memungkinkannya lebih banyak beberapa perusahaan di luar balad untuk produksi jumlah sendiri.

210 Juta Vaksin Akan Siap Digunakan Disaat Penyeberan Covid19 Di Inggris

Sekitaran 467 juta suntikan bakal dikirimkan ke Inggris di akhir 2021, berdasar data dari perusahaan analitik pengetahuan kehidupan. Tetapi cuman 256,6 m suntikan yang dibutuhkan untuk penuhi keinginan yang diharap dari vaksinasi semuanya yang berumur 16 tahun ke atas. Dan memberinya jumlah booster ke yang paling rawan pada musim dingin.

Ingat tingkat rata – rata ambil untuk orang dewasa yang sudah terima jumlah pertama dan ke-2 capai lebih dari 80%. Bila tingkat yang serupa dipertahankan buat mereka yang penuhi persyaratan terima semua jumlah yang mereka pasarkan tahun ini, itu bakal tinggalkan surplus 210 juta. vaksin. Bahkan juga bila take-up ialah 100%, angkanya bakal jadi 186m.

Tersisa tusukan ini bakal menolong menyuntik sekitaran 211 juta orang yang tinggal di 10 negara yang sedikitnya divaksin, kata barisan kampanye Global Justice Now, yang kumpulkan beberapa angka itu.

Nick Dearden, direktur organisasi itu, menjelaskan ke Guardian jika itu ialah “penghinaan pada beberapa ribu orang yang kritis tiap hari” jika Inggris tawarkan jumlah ke-3 dan siap-siap untuk memvaksinasi remaja.

Kami menjelaskan permasalahan ini diperburuk oleh usaha Inggris untuk “merintangi” pengabaian sementara hak kekayaan cendekiawan pada vaksin virus corona. Penawaran itu disodorkan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada Oktober 2020 oleh India dan Afrika Selatan – dan semenjak itu sudah disokong oleh beberapa negara terhitung AS, Prancis, dan Italia.

Risalah dari tatap muka WTO terkini untuk mengulas proposal mengaitkan jika “ketidaksepakatan masih tetap ada di pertanyaan fundamental mengenai apa langkah yang pas dan paling efisien untuk menangani kekurangan dan akses yang enggak adil ke vaksin”, dengan keputusan saat ini ditunda sampai Oktober 2021.

Dearden menjelaskan Inggris “jaga selatan global tergantung pada bantuan sekalian menumpuk stok vaksin terbatas untuk diri sendiri” dan mengatakan sebagai “ketidakadilan yang cabul”.

Usaha pemerintahan untuk mengeluarkan jumlah ke-3 mulai bulan kedepan hadapi ajakan dari Organisasi Kesehatan Dunia minggu ini untuk moratorium suntikan booster dalam usaha untuk memvaksinasi 10% dari komunitas tiap negara di akhir September. Diprediksi minimal 60-70% dari dunia perlu diinokulasi untuk capai “kebal global”.

10 negara dengan pembagian paling kecil orang yang divaksin, menurut Our World In Data dari Oxford University, ialah: Republik Demokratik Kongo (0,005%), Haiti (0,003%), Burkina Faso (0,01%), Vanuatu (0,03%) , Sudan Selatan (0,04%), Yaman (0,04%), Chad (0,04%), Suriah (0,05%), Guinea Bissau (0,06%) dan Benin (0,1%).