Beberapa media hingga influencer sempat mengabarkan mengenai the Great Reset pada ekonomi.
Di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik seperti sekarang, banyak yang berspekulasi bahwa ekonomi akan di O kan dan tatanan dunia akan dikembalikan seperti awal.
Entah apa maksudnya, tetapi rasanya, isu ini terus dihubung-hubungkan dengan keruntuhan market saham.
Apakah ini berarti akan terjadi kejatuhan bursa saham dunia?
Well, no one knows. Bisa saja terjadi. Banyak ekonom yang meramalkan bahwa kejatuhan pasar saham akan segera terjadi, mungkin lebih buruk dari 2008!
Perlukah kita panik?
Ngapain juga panik? Pasar saham sudah sering reset kok memang, biasain aja.
Bursa saham tidak akan pernah stabil, layaknya ekonomi yang juga dinamis!
Kenyataannya memang market saham itu sudah sering jatuh cukup dalam.
Kemarin saja, tahun 2020, ketika covid lagi hot-hotnya, market saham US dan seluruh dunia pernah terkoreksi menyentuh -40%! Isu the great reset juga bermunculan saat itu.
Belum lagi bicara kondisi ekonomi pasca kenaikan suku bunga tahun 2018 atau bahkan krisis tahun 2008. Wuih, saat itu prediksinya udah macam raja iblis mau keluar dari tanah saja.
Mau panik juga percuma, tidak mungkin pasar saham akan naik terus selama-lamanya. Jangan punya ekspektasi yang salah terhadap saham!
Sudah sering saya tekankan, berita “kiamat” akan selalu ada di market. “Kiamatnya” saja sudah sering terjadi.
Dalam kehidupan kita, pasti at least kita pernah 1x mengalami krisis ekonomi. Saya sendiri sudah 3x mengalami krisis global.
Yang lebih penting adalah, apakah kita dapat memanfaatkan situasi ini?
Di setiap bear market, akan selalu diikuti dengan fase bull market yang cukup panjang. Itu juga jika kalian masih optimis dan sabar dalam memegang saham yang kalian beli.
Kedua, belum tentu prediksi ekonom mengenai keruntuhan pasar saham itu akan terjadi. Or, runtuhnya mungkin juga tidak parah.
Kalau parah pun so what? Dengan management risiko yang tepat, kita dapat merubah bencana menjadi kesempatan.
Kita sebagai investor harus selalu bersiap menghadapi badai, walaupun kita selalu berdoa agar cuaca terus cerah.