Averaging down merupakan strategi membeli saham yang lagi menyusut dengan cara berangsur- angsur supaya harga pada umumnya beli kita menyusut, alhasil lebih kilat membaik kala rebound.
Strategi ini kerapkali bimbang. Kita tidak dapat menduga bila harga saham terletak di sangat bawah. Dikala kita merasa jatah itu merupakan sangat bawah, kita averaging down dalam jumlah besar, serta nyatanya sedang dapat turun lagi. Serta kala kita merasa harga itu sedang dapat turun lagi serta kita menyudahi menunggu, harga saham malah balik rebound.
Selanjutnya strategi averaging down yang dapat kita maanfaatkan dikala saham turun.
1. Focus on time in the market, not market timing
Tidak berubah- ubah pemodalan waktu jauh lebih bagus dari berupaya menduga bila harga saham terletak di titik terendah serta titik paling tinggi.
Jadi strategi cutloss dengan impian dapat membeli balik di harga lebih kecil tidaklah strategi yang pas buat merendahkan harga beli pada umumnya kita pada sesuatu saham. Tidak hanya tak mungkin menduga bila saham terletak di titik terendah( bila terdapat yang dapat, orang itu dapat jadi orang paling kaya di bumi dengan kilat).
2. Tetapkan batasan mempunyai satu saham
Supaya kita tidak“ keterlaluan” membeli sesuatu saham kala biayanya turun, kita dapat tetapkan batasan. Misalnya 10% per emiten. Jadi, bila kita mempunyai Rp 100 juta, hingga kita cuma bisa membeli maksimum sebesar Rp 10 juta per emiten. Jalani dengan cara patuh bagaimanapun situasi harga sahamnya.
Kala batasan itu terkabul, kita hendak memperoleh ruang buat averaging down dari gain atau dividen dari emiten lain ataupun dari endapan anggaran kita ke saham.
3. Beli saham dengan cara bertahap
Tiap kali aku mau membeli emiten terkini, aku senantiasa memiliki anggapan kalau kesempatan harga saham sehabis aku beli hendak lebih kerap turun dibanding naik. Jadi bila misalnya batasan peruntukan aku Rp 10 juta atau emiten, aku tidak langsung menghabiskannya. Melainkan cuma beli Rp 5 juta ataupun Rp 7, 5 juta terkait evaluasi aku hendak resiko saham itu. Jadi aku sedang memiliki ruang averaging down kala harga sahamnya nyatanya turun.
Andaikan nyatanya sehabis aku beli harga sahamnya naik pula tidak permasalahan, aku dapat fokus ke saham lain ataupun aku dapat averaging up dengan cara berangsur- angsur sepanjang sedang di dasar harga alami.