Menteri Koordinator di bidang Perekonomian yaitu Darmin Nasution, membeberkan beberapa alasan mengapa pemerintah menambah impor jagung pada februari 2019.
Jumlah ini meningkat dari sebelumnya yang di targetkan hanya 100 ribu ton saja di tahun 2018.
Selain itu, masa panen dari jagung tersebutpun terbilang lama dan harganya di pasaran pun belum turun. Jadi banyak dari peternak mengeluh kesulitan untuk memperoleh jagung, jika ada pun itu jauh harganya dari harga normalnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan mengatakan. Bahwa Indonesia akan segera kembali menambah pasokan impor jagung sebanyak 30 ribu ton di tahun 2019 ini, dan angka ini merupakan tambahan dari jumlah pasokan dari tahun lalu.
Dia mengatakan, bahwa pihaknya pun tengah menyiapkan ijin-ijin impor dan penugasan impor yang akan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Dan katanya impor jagung ini akan ditarget akan datang pada bulan maret 2019.
Tujuan impor ini gunanya adalah untuk lebih bisa memenuhi kebutuhan jagung untuk para peternak mandiri. Oleh karena itu, keputusan impor ini telah disetujuin oleh Menteri Koordinator sendiri.
Namun dengan demikian, impor jagung tersebut dalam hal ini tidak akan berpengaruh besar terhadap panen raya petani indonesia. Karena pada rakortasnya itu juga mengundang para petani jagung yang untuk mendengar pandangan pada hal impor tambahan 30 ribu ton tersebut.