Setiap tanggal lima belas bulan lima dalam kalender perhitungan china masyarakat tionghoa pasti selalu merayakan festival peh cun yaitu festival makan bakcang dan juga memlemparnya ke laut,kali,dan juga sungai.
Selain melempar bakcang ke sungai dan kali,biasanya orang tionghoa akan melakukan sembahyang.Tradisi yang unik ini sampai sekarang masih sangat kental keberadaannya di kalangan masyarakat tionghoa.
Bakcang sendiri merupakan simbol dari perjuangan orang tionghoa ketika berusaha melawan korupsi.Orang tionghoa yang menjalani tradisi ini untuk menghormati tokoh yang bernama Qu Yuan yang dalam dialek Hokkian disebut Kut Goan yang hidup sekitar tahun 339-227 sebelum masehi.
Qu Yuan atau yang biasa di sebut Kut Goan yang sangat lah muak terhadap tindakan korupsi penguasa china di jaman itu tidak lah sudi melayani para penguasa dan Qu Yuan lebih memilih untuk mati dengan menceburkan dirinya sendiri ke sungai.
Pada saat perayaan ini semakin meluas ke semua masyarakat tionghoa,banyak juga anak-anak dan para remaja yang juga turut ambil bagian dalam perayaan ini dan sampai saat ini,banyak peranakan warga tionghoa yang tahu makan dari perayaan ini.
Dibeberapa daerah yang melakukan perayaan ini,tidak hanya melempar bakcang ke sungai atau kali,tetapi ada yang mengadakan lomba balap perahu naga juga yang di gelar di sungai dimana mereka membuang bakcang tersebut.
Merayakan festival ini sama hal nya dengan mengenang jasa Qu Yuan atau Kut Goan yang pada saat jamannya merupakan orang yang sangat anti korupsi.