Peristiwa ini terjalin di Malaysia dimana terdapat seseorang eyang yang sudah berumur 80 Tahun yang bernama Li terserang ganjaran kompensasi senilai 1. 000 ringgit sebanding Rp 3, 5 juta. Perihal ini disebabkan dari terdapatnya ketentuan PSBB yang sudah diaplikasikan oleh penguasa Malaysia ini lumayan kencang serta tidak penglihatan bulu. Tiap terdapat warga yang nampak di luar rumah pada era lockdown hendak langsung di kompensasi.
Ketentuan itu juga sudah terbuat untuk menghindari penyebaran wabah virus Corona jadi lebih besar. Sayangnya ketentuan itu justru membuat orang orang kurang sanggup jadi terus menjadi kesusahan.
Semacam yang sudah eyang Li natural, dia dikala itu lagi menunggu serta berambisi buat memperoleh dorongan santapan free. Bukannya memperoleh dorongan, beliau justru terserang kompensasi 1. 000 ringgit.
Dini ceritanya juga eyang Li ini lagi menanti dorongan santapan dari restoran di Ayer Kuning, Tampin. Hendak namun beliau menunggunya di depan rumahnya. Aparat yang disaat itu lagi berpatroli juga memandang eyang Li lagi terletak di luar rumah. Aparat juga langsung menghadiri eyang itu serta melaksanakan tugasnya.
Para orang sebelah eyang Li juga tidak bermukim bungkam memandang perihal itu serta membela eyang Li. Mereka lalu berkata pada aparat kalau eyang itu cumalah lagi menunggu dorongan santapan free di depan rumahnya.
Aparat Cuma Salah Paham
Bagi uraian salah satu sukarelawan CFO Buddha Ayer Kuning, eyang Li ini amatlah miskin serta beliau juga hidup satu batang kara. Ia membuat rumahnya sendiri di dekat dusun serta beliau juga wajib melaksanakan profesi yang lumayan simpel semacam memungut benda lusuh supaya beliau dapat senantiasa makan.
Namun timbulnya kebijaksanaan PBSS pada era lockdown pula terus menjadi kencang. Pada dikala itu pula terdapat suatu restoran terdekat dari dusun itu menawarkan santapan free sebesar 2 kali satu hari buat Eyang Li serta masyarakat dekat. Tetapi dikala eyang li menunggu santapan diluar rumah, para aparat justru berasumsi eyang Li lagi pergi berkeliaran di luar rumah.
Sehabis beritanya gempar serta viral banyak warga yang mulai menggalang anggaran untuk menolong eyang Li buat melunasi dendanya.