Mengenal Pelatihan Plyometric Serta Ragam Manfaatnya

Pelatihan plyometric adalah jenis latihan aerobik yang kuat. Artinya, ketika Anda melakukannya, Anda harus memaksimalkan kekuatan otot Anda dalam waktu singkat. Namun, ini bukan hanya latihan untuk atlet. Istilah lain dari latihan ini adalah latihan lompat.

Manfaat pelatihan plyometric

Ada banyak manfaat untuk melakukan latihan plyometric. Apalagi latihan ini bahkan bisa dilakukan tanpa alat. Jadi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Beberapa manfaat latihan plyometric antara lain:

Memperkuat Otot

Manfaat utama latihan plyometric tentu saja memperkuat otot. Karena gerakan dalam latihan ini menyebabkan otot memanjang dan memendek secara bergantian. Hasilnya tentu saja otot menjadi lebih kuat. Saat dikencangkan, otot bisa bekerja lebih cepat dan efisien.

Mencegah cedera

Melakukan gerakan plyometric secara teratur dapat membantu mencegah cedera. Dalam sebuah penelitian, plyometrics merupakan bagian integral dari atlet yang ingin meningkatkan keterampilan mereka dan mencegah cedera.

Baik untuk metabolisme

Latihan plyometric membuat seluruh tubuh bergerak dalam waktu singkat. Ini berarti kalori yang terbakar lebih baik dan kesehatan jantung yang lebih baik. Tak hanya itu, pose ini juga meningkatkan stamina dan memaksimalkan metabolisme tubuh.

Gerakan Seluruh Tubuh

Jika Anda mencari latihan yang membuat seluruh tubuh Anda bergerak, plyometrics bisa menjadi pilihan. Karena tubuh bagian atas dan bawah sama-sama perlu bergerak kuat dan cepat. Terutama di area pergelangan kaki, lutut dan pinggang.
Melakukan gerakan yang melibatkan seluruh tubuh akan memaksimalkan postur karena begitu banyak otot yang terlibat. Pada saat yang sama, jaringan ikat juga menjadi lebih kuat.

Bagaimana cara melakukan latihan plyometric?

Sangat mudah untuk melihat gerakan plyometric, seperti pelari yang melompati rintangan atau pemain bola basket yang melompat untuk memasukkan bola ke dalam ring, misalnya. Anda bahkan mungkin melakukan langkah ini tanpa menyadarinya.

Jenis latihan intensitas tinggi ini berfokus pada memaksimalkan refleks peregangan otot. Jadi, apa saja contoh gerakan plyometric dan bagaimana cara kerjanya?

jongkok

Langkah ini melibatkan plyometrics, Anda bisa mulai dalam posisi berdiri dan kemudian turun ke jongkok. Kemudian tekan kedua kaki ke lantai dan lompat. Saat Anda kembali ke lantai, turunkan diri Anda ke posisi jongkok. Lakukan repetisi selama 2-3 set.

burpees

Burpees adalah kombinasi dari squat, plank, dan push-up. Dari posisi berdiri, tekuk kedua lutut ke posisi jongkok. Kemudian turunkan kedua tangan ke lantai dan lakukan posisi plank. Lanjutkan dengan menurunkan dada ke posisi push-up.
Kembali ke posisi jongkok dan lompat lurus dengan kedua tangan. Lakukan 8-12 repetisi.

Tepuk tangan push up

Seperti halnya push-up biasa, hanya ada variasi tepuk tangan di setiap gerakan. Mulai dalam posisi papan. Kemudian lakukan push up seperti biasa. Saat Anda kembali, bertepuk tangan dan kembali ke posisi awal. Lakukan selama 30 detik.